1. Menentukan Tema
Tema merupakan unsur yang sangat
penting dalam penulisan naskah, baik puisi, prosa, maupun drama. Tema
merupakan gagasan pokok yang terkandung di dalam drama. Tema dikembangkan
melalui alur dramatik melalui dialog tokoh-tokohnya. Tema drama misalnya
kehidupan, persahabatan, kesedihan, dan kesedihan.
Kriteria tema yang baik yaitu:
- Aktual
Aktual dapat diartikan dengan kejadian yang benar-benar terjadi atau sesuai dengan kenyataan. - Tidak menyinggung SARA
SARA adalah kependekan dari suku, agama, ras, dan antargolongan. Artinya, tema sebuah karya sastra tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, atau antargolongan tertentu. - Memberi suatu
pengajaran/pendidikan bagi pembacanya
Tema sebuah cerita yang baik adalah yang dapat memberikan pengajaran dan pendidikan bagi pembacanya. Dengan kata lain, tema yang dipilih bukanlah tema yang tidak bermanfaat.
2. Mendata Satuan
Peristiwa
Peristiwa yang kita alami sehari-hari
dapat dijadikan dasar untuk menulis sebuah naskah drama. Coba pilihlah satu
peristiwa yang paling berkesan atau sangat istimewa dalam kehidupanmu untuk
diangkat menjadi naskah drama. Pada materi ini, kita akan mempelajari cara
membuat naskah drama satu babak. Satu babak dalam naskah drama terdiri atas
beberapa adegan. Perhatikan bagan di bawah ini!
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pada bagan di atas telihat bahwa
sebuah drama terdiri atas beberapa babak. Babak adalah bagian besar dalam suatu
drama atau lakon yang terdiri atas beberapa adegan. Adegan adalah bagian dari
babak yang ditandai dengan pergantian formasi atau posisi pemain di atas
pentas. Sebuah adegan terdiri atas satuan-satuan peristiwa.
Nah, kamu pun bisa membuat naskah
drama satu babak dengan cara mengidentifikasi peristiwa yang pernah dialami.
Lalu, susunlah menjadi satuan-satuan peristiwa. Kemudian satuan-satuan
peristiwa tersebut disusun menjadi sebuah adegan. Gabungan adegan-adegan itulah
yang dapat membentuk satu babak dalam drama.
3. Menyusun Sinopsis/Kerangka
Contoh identifikasi peristiwa yang
umumnya pernah dialami, yaitu
- Saat pertama kali belajar naik sepeda,
- Saat menanti pengumuman kelulusan dari Sekolah Dasar,
- Saat orang tua sedang dirawat di rumah sakit.
Setelah mengidentifikasi
peristiwa-peristiwa yang pernah dialami, datalah satuan-satuan peristiwa
tersebut.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh satuan-satuan peristiwa berikut ini!
Peristiwa yang dialami adalah ”Saat akan menerima berita kelulusan dari Sekolah Dasar”
Agar lebih jelas, perhatikan contoh satuan-satuan peristiwa berikut ini!
Peristiwa yang dialami adalah ”Saat akan menerima berita kelulusan dari Sekolah Dasar”
- Aku dan teman- teman telah mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional pada tanggal 12 Mei 2007.
- Kami tak sabar ingin mengetahui hasil ujian tersebut.
- Pengumuman hasil ujian tersebut masih lama, kira-kira tanggal 26 Juni 2007.
- Kami hanya bisa berdoa dan berserah diri kepada-Nya.
- Hari yang dinantikan itu pun tiba.
- Pagi itu, 26 Juni 2007, aku terus memohon kepada-Nya agar aku dan teman-temanku lulus dari SD.
- Ternyata aku lulus. Semua temanku juga lulus. Senangnya hatiku.
Nah, sekarang satuan-satuan peristiwa
tersebut telah menjadi kerangka dasar. Setelah langkah ini, satuan-satuan
peristiwa tersebut dapat dibuat menjadi sebuah sinopsis.
Data satuan peristiwa yang sudah
disusun kemudian dikembangkan menjadi sinopsis atau kerangka naskah
yang selanjutnya disusun menjadi naskah drama satu babak.
Setiap karangan biasanya terdiri atas tiga bagian struktur pokok atau
kerangka karangan, yaitu :
- Pendahuluan
Bagian pendahuluan adalah bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya tulis tersebut secara padat, jelas, dan ringkas kepada para pembaca. - Puncak/Klimaks.
Bagian klimaks adalah bagian yang memunculkan konflik cerita yang terjadi di antara tokoh-tokoh. Kejadian dalam konflik bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang rumit, - Penyelesaian
Bagian Penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari konflik dalam cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bisa juga berakhir tragis.
Dari contoh data satuan peristiwa
”Saat akan menerima berita kelulusan dari Sekolah Dasar”, dapat dikembangkan
sinopsis/kerangka seperti berikut ini.
Pada tanggal 12 Mei 2007 lalu aku
dan teman-teman mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional
di SD Negeri 345, Jakarta. Ujian itu berlangsung selama tujuh hari,
dari hari Senin hingga Jumat. Sekarang aku dan teman-teman sedang
menunggu pengumuman kelulusan itu. Kami tak sabar ingin mengetahui
hasil ujian tersebut. Hal ini wajar karena pengumuman hasil ujian
tersebut masih lama, kira-kira tanggal 26 Juni 2007. Meskipun aku
dan teman-teman sudah berusaha sebaik mungkin mempersiapkan diri untuk
menghadapi ujian tersebut, tetap saja kami merasa tidak tenang.
Kami hanya bisa berdoa dan berserah diri kepada-Nya. Hingga
hari yang dinantikan itu pun tiba. Pagi itu, 26 Juni 2007,
aku terus memohon kepada-Nya agar aku dan teman-temanku lulus dari SD.
Oh, betapa senangnya hatiku karena aku lulus ujian, juga teman-temanku.
Sinopsis di atas terbagi atas tiga
bagian, yaitu pendahuluan pada kalimat yang tercetak biru, puncak
atau klimaks pada kalimat yang tercetak merah, dan penyelesaian pada
kalimat yang tercetak hijau.
4. Mengembangkan Sinopsis Menjadi
Naskah Satu Babak
Tiga langkah menulis drama telah
dilakukan, yaitu menentukan tema, mendata satuan peristiwa, dan menyusun data
satuan peristiwa tersebut menjadi sebuah naskah drama satu babak.
Berikut ini adalah contoh penggalan naskah drama satu babak yang dibuat berdasarkan sinopsis/kerangka di atas.
Berikut ini adalah contoh penggalan naskah drama satu babak yang dibuat berdasarkan sinopsis/kerangka di atas.
Panggung menggambarkan sebuah
kelas. Ada empat meja, empat kursi murid, sebuah meja dan kursi untuk
guru, dan sebuah papan tulis. Di dinding kelas terlihat foto Bapak
Presiden dan Wakil Presiden. Letak perlengkapan itu diatur sedemikian
rupa sehingga memberikan kesan sebuah kelas.
Fifi, seorang pelajar kelas VII, tampak tengah berbincang dengan teman sebangkunya.
Fifi, seorang pelajar kelas VII, tampak tengah berbincang dengan teman sebangkunya.
Fifi
|
:
|
(Sambil menulis sesuatu di buku
tulisnya) Ri, kamu yakin kalau kita akan lulus UASBN?
|
Ari
|
:
|
(Sedang asik membaca sebuah buku
cerita) Aku yakin, Fi. Kita ’kan sudah berusaha semaksimal mungkin.
|
Fifi
|
:
|
Iya, aku tahu, tapi
pengumuman kelulusan itu masih lama. Ujian itu baru berlalu dua
hari yang lalu.
Aku penasaran ingin cepat mengetahui hasilnya. |
Ari
|
:
|
Bukan cuma kamu yang penasaran, Fi.
Aku juga.
|
Fifi
|
:
|
Betul. Teman-teman yang lain juga
pasti seperti kita, ya, Ri?
|
Nah, kamu bisa melanjutkan naskah
drama tersebut hingga menjadi naskah drama satu babak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar